Sabtu, 04 April 2009

TIPS PACARAN

TIPS PACARAN YANG ISLAMI

1. Jangan berduaan dengan pacar di tempat sepi, kecuali ditemani mahram dari sang wanita (jadi bertiga)

“Janganlah seorang laki-laki berkholwat (berduaan) dengan seorang wanita kecuali bersama mahromnya…”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341, Lihat Mausu'ah Al Manahi Asy Syari'ah 2/102]

“Tidaklah seorang lelaki bersepi-sepian (berduaan) dengan seorang perempuan melainkan setan yang ketiganya“ (HSR.Tirmidzi)
2. Jangan pergi dengan pacar lebih dari sehari semalam kecuali si wanita ditemani mahramnya

“Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian sehari semalam tidak bersama mahromnya.” [HR Bukhori: 1088, Muslim 1339]
3. Jangan berjalan-jalan dengan pacar ke tempat yang jauh kecuali si wanita ditemani mahramnya

“…..jangan bepergian dengan wanita kecuali bersama mahromnya….”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341]
4. Jangan bersentuhan dengan pacar, jangan berpelukan, jangan meraba, jangan mencium, bahkan berjabat tangan juga tidak boleh, apalagi yang lebih dari sekedar jabat tangan

“Seandainya kepala seseorang di tusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (Hadits hasan riwayat Thobroni dalam Al-Mu’jam Kabir 20/174/386 dan Rauyani dalam Musnad: 1283, lihat Ash Shohihah 1/447/226)

Bersabda Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wassallam: “Sesungguhnya saya tidak berjabat tangan dengan wanita.” [HR Malik 2/982, Nasa'i 7/149, Tirmidzi 1597, Ibnu Majah 2874, ahmad 6/357, dll]
5. Jangan memandang aurat pacar, masing-masing harus memakai pakaian yang menutupi auratnya

“Katakanlah kepada orang-orang beriman laki-laki hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya..” (Al Qur’an Surat An Nur ayat 30)

“…zina kedua matanya adalah memandang….” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i)
6. Jangan membicarakan/melakukan hal-hal yang membuat terjerumus kedalam zina

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek” (Al Qur’an Surat Al Isra 32)

“Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah mencium.” (H.R. Muslim dan Abu Dawud)
7. Jangan menunda-nunda menikah jika sudah saling merasa cocok

“Wahai para pemuda ! Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih menundukan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi dirinya”. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).

“Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan.” (H.R. Turmudzi dan dia berkata hadits ini shahih.)
WARNING:

sebenarnya banyak ulama dan ustadz yang mengharamkan pacaran, misalnya saja ustadz Muhammad Umar as Sewed. jadi sebaiknya segera menikahlah dan jangan berpacaran…
sebuah syair mengatakan:

kadang peristiwa besar bermula dari hal-hal kecil
permulaannya memandang, lalu tersenyum, kemudian menyapa, lalu mengobrol, lantas janjian, kemudian berkencan, dan akhirnya berzina

Bagi yang sudah terlanjur berbuat dosa maka bertaubatlah dan jangan putus asa, Allah pasti mengampuni hambanya yang bertaubat dan memohon ampun…

FRIENDSHIP


PERSAHABATAN

Kehidupan ini sangatlah indah, apalagi dilalui bersama orang yang terindah dalam hidup kita. Teman-teman dan sahabat-sahabat kita. Mereka adalah beberapa orang yang terindah dalam hidup ini. Khususnya sahabat, mereka begitu berharga banget buat kita. Coba dech kamu bayangin bila dalam hidup ini kamu ga’ punya sahabat. Tentunya hidup ini terasa hampaaa…. banget.
Okeylah kamu punya pacar yang “mungkin” mencitai ‘n menyayangi kamu dengan tulus dan sepenuh hati, tapi apa artinya semua itu kalo kamu ga’ punya sahabat, bullshit kamu bisa bahagia.
Apa cinta dari pacar kamu akan kekal?
Apa kamu akan selalu memiliki pacar kamu?
Tentunya enggak kan ….
Perlu kamu tahu, gak seperti pacaran yang punya istilah PUTUS, sahabatan itu gak kenal istilah PUTUS. Sampe kapanpun mereka akan selalu mencintai kita, karena cinta mereka tu GA LEKANG OLEH WAKTU. Selain itu, cinta dari sahabat itu bener2 tulus, Oh iya…. perlu kamu ketahui juga Lho. . . kalo sahabat itu kayak potongan puzzle, yang udah punya bagiannya masing-masing, jadi kalo_pun sahabat itu hilang, MASIH ADA tempat untuk dalam hati kita.
Tu . . .kan . . .!
Persahabatan tu so sweet banget, that jangan pernah sia2_in sahabat2 Qta, orang kedua yang paling mencintai kita –setelah keluarga kita-, ato bahkan orang yang paling mencintai kita.

Maulid Nabi

Adakah Syari’at Maulid Nabi?

Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan tetapi tidak mendapatkan apa-apa, bahkan mendapatkan dosa karena pengamalannya menyimpang dari syariat. Telah banyak kita dapati berbagai macam perayaan atau peringatan Islam yang dilakukan sebagian besar kaum muslimin di seantero dunia. Salah satu di antara bentuk perayaan tersebut adalah “Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW”
Orang-orang Kristen mengadakan perayaan dan berpesta ria pada hari kelahiran Nabi Isa, yang dikenal dengan “Hari Natal”, hari ulang tahun Nabi Isa. Dan perayaan inilah yang ditiru sebagian kaum muslimin dengan nama “Maulid Nabi Muhammad SAW”.
Orang yang pertama kali memunculkan perayaan maulid nabi (hari Ulang tahun Nabi) adalah Abu Sa’id Kukburi, raja Irbil, pada akhir abad ke-6 di daerah Syam. Dan Bani Fathimiyyun merupakan pelaku pertama dalam melakukan perayaan maulid Nabi Muhammad SAW pada awal abad ke-7 di Mesir.
Bentuk perayaan seperti itu merupakan salah satu bentuk tasyabbuh (meniru-niru) orang kafir, yang telah dilarang dalam Syariat. Dan pelaku tasyabbuh ini dihukumi sama dengan pihak yang ditiru, sebagaimana sabda rasullullah SAW:
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari kaum tersebut” (H.R Abu Dawud)
Apabila kita membaca sejarah Nabi SAW, dan sejarah tiga generasi yang utama setelah beliau, yaitu para sahabat, Tabi’in, dan Tabiut Tabi’in, serta sejarah para imam-imam, maka akan kita dapati bahwa mereka semua tidak pernah melakukan perayaan (peringatan) maulid Nabi Muhammad SAW dan tidak pula memerintahkannya.
Kalaulah peringatan maulid itu merupakan hal yang baik tentu mereka akan lebih dahulu melaksanakannya.
Tidak boleh ada kaum muslimin melakukan perayaan maulid Nabi SAW demikian pula hari ulang tahun lainnya. Hal ini berdasarkan hadits shahih dari Aisyah bahwa rasullullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang mengada-adakan dalam agama kami ini suatu perkara (amalan) yang tidak berasal darinya, maka amalan tersebut tertolak.” (H.R. Bukhari dan Muslim).