Minggu, 28 Juni 2009

OKOSHA SAID TO... THAT...

OKOSHA SAID THAT...

Aku tak bisa luluhkan hatimu
Dan aku tak bisa menyentuh cintamu
Seiring jejak kakiku bergetar
Aku tak terpagut oleh cintamu
Menelusup hariku dengan harapan
Namun kau masih terdiam membisu

Kuingin selalu dekat dihatimu
Kuingin selaludenganmu
Di wajahmu Di senyummu
Membuatku selalu membayangkanmu
Dihatimu
Cantik dirimu
Kaulah dewiku
Wajahmu mengalihkan duniaku


Karna ku tak bisa
Mengganti dirinya
Kuakui jujur aku tak sanggup
Sungguh aku tak bisa

Dewi.. bukalah kedua matamu
Pandanglah ruang di hatiku
Dewi.. berikan nafasmu untukku
Agar kuhirup bersamamu
bersamamu… terus bersamamu

Terlalu indah tuk dibayangkan
Terlalu manis untuk di kenang
Kau selalu ada di hatiku dan di cintaku

sadarkah engkau bagaikan embun pagi
sejukkan mataku .. engkau adalah resah gelisahku

Senin, 08 Juni 2009

MAULID NABI

Rasulullah Hadir Pada Perayaan Maulid Nabi?


Kalau ada yang menyangka bahwasanya Rasul hadir dalam perayaan maulid tersebut, maka Al-Qur`an mendustakan keyakinan tersebut. Allah berfirman kepada Nabi-Nya (artinya):
Sesungguhnya kamu akan mati dan mereka akan mati pula, kemudian kalian akan berbantahan di sisi Rabb kalian. (Surat Al-Zumar: 30 – 31).
Adalah keyakinan bahwa bangkitnya jasad mayit dari kuburnya hanya akan terjadi pada hari kiamat, maka kalaupun ada yang menyangka bahwa kebangkitan (kehadiran Rasul) tersebut adalah sekadar ruhnya, Al-Qur`an-pun mendustakan pula (artinya):
Allah memegang/menahan jiwa ketika matinya dan juga jiwa orang yang belum mati waktu tidurnya, maka Dia menahan jiwa yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa lain yang sampai waktu yang ditentukan (Surat Al-Zumar: 42).
(maksudnya: Orang-orang yang mati ruhnya akan ditahan Allah sehingga tidak dapat kembali kepada tubuhnya dan orang-orang yang tidak mati waktu dia tidur ruhnya dilepaskan sehingga dapat kembali kepadanya lagi, lihat terjemahan Al-Qur`an terbitan Departemen Agama RI)

Ruh orang yang telah meninggal itu tetap, tidak bisa datang dan pergi, oleh karena itu pengakuan akan hadirnya Rasul dalam haflat (perayaan) tersebut adalah kebohongan yang ditujukan/diatasnamakan kepada Nabi.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam berkata, Sesungguhnya dusta atas namaku tidak sama dengan dusta atas nama selainku. Barangsiapa yang berdusta atas namaku maka hedaklah ia mengambil tempat duduk dari neraka (api) (Muttafaq alaih, hadits yang diakui (mutawatir) berasal dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam, Lihat Fathul Bari I/23)

Adapun berdirinya mereka untuk mengagungkan / menghormat beliau Shallallahu Alaihi Wa Sallam yang dianggap hadir dalam acara peringatan yang mereka lakukan adalah kemungkaran yang besar dan nyata! Karena berdiri untuk mengagungkan adalah ibadah yang tidak pantas kecuali untuk Allah seperti dalam solat. Berkata Allah (artinya):
Dan berdirilah untuk Allah bersama orang-orang yang taat. (Al Baqarah:138)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam sungguh telah melarang seseorang menghormati orang lain dengan cara berdiri:
Barangsiapa suka temannya berdiri untuknya maka hendaklah ia mengambil tempat duduk dari api neraka. (Hadits Shahih dikeluarkan oleh Tirmidzi, lihat didalam As-Silsilah Ash-Shahihah Juz I / hal 627 / No hadits 357).