Senin, 08 Maret 2010

TAZKIYATUN NUFUS

HATI-HATI DENGAN CINTA

Cinta … sebuah kata yang sudah sangat dipahami oleh semua orang. Sebuah perasaan yang dengannya seseorang mau melakukan segala sesuatu demi mencapai apa yang dia cintai tersebut. Namun hakekatnya, cinta tidaklah hanya terbatas pada hubungan antara dua orang insan, bahkan lebih dari itu. Segala ibadah yang kita lakukan, kesemuanya itu tidak akan dapat kita lakukan jika tidak ada rasa cinta kepada zat yang kita sembah, yaitu Alloh Ta'ala. Cinta adalah ruh penggerak yang mendorong seseorang beribadah, maka apabila cinta hilang, maka ibadah akan terasa hambar.

Islam merupakan agama yang sangat luas, bahkan hingga dalam permasalahan cinta inipun islam memberikan penjelasan serta batasan yang terang. Sehingga dengannya, diharapkan seorang muslim tidak tersesat oleh rasa cintanya tersebut.

Cinta karena Alloh

Yaitu mencintai segala sesuatu yang dicintai oleh Alloh. Seperti mencintai para rosul, malaikat dan kaum mukminin. Demikian juga cinta kepada berbagai bentuk amal ketaatan seperti sholat, puasa, membaca Al Qur'an dan sebagainya. Cinta ini akan menghasilkan kebalikannya, yaitu benci karena Alloh. Contohnya membenci orang kafir, ahli maksiat dan berbagai macam amal kekafiran dan kemaksiatan. Kesempurnaan iman seseorang tidak akan terwujud tanpa adanya rasa cinta dan benci ini. Rosululloh bersabda yang artinya, "Barangsiapa mencintai seseorang karena Alloh, membenci seseorang karena Alloh dan memusuhi karena Alloh, maka sesungguhnya kecintaan dan pertolongan Alloh hanya dapat diperoleh dengan hal tersebut. Seorang hamba tidak akan merasakan nikmat iman, sekalipun banyak sholat dan puasa, sehingga bersikap demikian " (HR Ibnu Jarir).

Bentuk-bentuk cinta yang terlarang

Setelah mengetahui bentuk-bentuk cinta yang telah disebutkan, maka bagaimanakah bentuk-bentuk cinta yang terlarang itu ? Beberapa di antaranya adalah :

1. Mendahulukan kecintaan terhadap sesuatu apapun dibandingkan cinta kepada Alloh.

2. Mencintai orang-orang kafir.

3. Lebih mengikuti perintah, larangan ataupun ucapan orang yang dicintainya (semisal orangtua, istri atau suami dan lain sebagainya) padahal dia tahu bahwa perintah, larangan atau ucapan tersebut bertentangan dengan syariat Islam.

4. Menentang syariat yang diajarkan Rosululloh dengan ajaran nenek moyangnya ataupun adat istiadat karena fanatik terhadap nenek moyang.

5. Mencintai dunia, takut mati dan tidak mau berjihad di jalan Alloh dengan segala macam maknanya.

Ya Alloh, kami memohon kepadaMu, untuk memberikan kami rasa cinta kepadaMu, rasa cinta kepada orang-orang yang Engkau cintai dan rasa cinta kepada segala amal ketaatan yang dapat mendatangkan rasa cinta kami kepadaMu.